Aplikasi Muslim di Era Digital, Antara Kebutuhan dan Tren

0
156

Oleh: Hernando, Dosen Fikom Jayabaya.

Kemajuan teknologi membuat hampir semua sisi kehidupan beralih ke dunia digital. Ponsel pintar atau gawai kini bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga sarana belajar, bekerja, belanja, hingga beribadah.

Hal ini terlihat dari maraknya aplikasi muslim dengan berbagai fitur Qur’an digital, jadwal sholat otomatis, doa-doa harian, sampai kajian yang bisa diakses secara daring.

Bagi banyak orang, aplikasi ini jelas memudahkan. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah semua aplikasi tersebut sungguh membantu mendekatkan umat pada ibadah, atau hanya sekadar mengikuti arus tren teknologi?

Menurut saya, ada beberapa hal pokok yang seharusnya menjadi perhatian.

Pertama, validitas konten.

Informasi agama yang beredar di aplikasi harus dipastikan bersumber dari ulama atau lembaga yang terpercaya. Jika tidak, aplikasi justru bisa menimbulkan kerancuan. Di tengah derasnya arus informasi digital, peran aplikasi muslim adalah sebagai penjernih, bukan penambah kebingungan.

Kedua, Kualitas Pengalaman Pengguna

Banyak mahasiswa atau pengguna umum lainnya enggan bertahan dengan aplikasi yang rumit, berat, atau dipenuhi iklan. Aplikasi yang ringan, sederhana, dan ramah diakses oleh siapa saja akan lebih banyak dipakai. Kepraktisan inilah yang dibutuhkan, terutama bagi generasi muda yang serba cepat.

Ketiga, fungsi sosial.

Islam menekankan pentingnya kebersamaan. Maka, aplikasi muslim tidak cukup hanya menghadirkan fitur ibadah individual, tetapi juga perlu membuka ruang kebersamaan, misalnya lewat forum diskusi, kelas online, atau wadah donasi. Dengan begitu, aplikasi turut memperkuat rasa ukhuwah di tengah masyarakat digital.

Keempat, pemanfaatan teknologi terkini.

Di era kecerdasan buatan, aplikasi muslim punya peluang untuk menjadi lebih adaptif. Bayangkan jika aplikasi dapat memberi saran kajian sesuai minat, membantu mencari tafsir dengan cepat, atau menyesuaikan pengingat ibadah dengan rutinitas pengguna.

Inovasi semacam ini akan membuat aplikasi terasa lebih relevan dengan kebutuhan sehari-hari.Kesimpulannya, aplikasi muslim tidak perlu berlomba-lomba menawarkan banyak fitur.

Yang terpenting adalah manfaat nyata, isi yang sahih, tampilan yang bersahabat, ruang kebersamaan, serta inovasi teknologi yang mendukung.

Pertanyaan reflektifnya, apakah aplikasi muslim di ponsel kita sudah menjadi penolong ibadah, atau hanya sekadar ikon yang jarang tersentuh?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here